Berapa
Lama Anak Boleh Menonton TV?
Seperti
hal nya anak-anak yang lain, anak-anak saya juga senang menonton TV, entah
kartun, film anak-anak, atau sekedar jingle iklan yang menurut mereka
menarik....TV bisa membantu saya mengalihkan perhatian mereka jika saya sedang
sibuk dengan urusan rumah tangga yang lain. Sekarang pertanyaannya adalah, berapa
lama sich waktu ideal anak khususnya Anak Usia Dini boleh menonton TV?
Menurut Prof. Matt Sanders, direktur Parenting and Family support Centre di University of Queensland mengungkapkan, menonton TV adalah kegiatan pasif. Jika anak-anak terlalu banyak menghabiskan waktu menonton TV, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar melalui kegiatan belajar melalui kegiatan interaktif. Karena itu, menyelesaikan PR, bermain di luar ruangan, berolahraga dan membaca merupakan sederet aktivitas yang perlu dilakukan anak-anak. Idealnya, anak-anak usia 7 - 11 tahun minimal bisa menonton TV selama 21 jam selama satu mingggu. Itu berarti 3 jam sehari. Sedangkan anak-anak sampai usia 12 tahun, disarankan maksimal hanya satu jam per hari selama seminggu khusus di hari sekolah dan sedikit lebih lama di akhir pekan.
Menurut Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sarlito wirawan Sarwono mengatakan "Mata bayi umur 10 bulan cukup memadai untuk menonton TV. Tentunya dengan situasi dan kondisi yang memang berbeda dengan anak usia yang lebih lanjut. Moms harus memilih program TV yang sesuai dengan persyaratan berikutini:
v Lama program tidak lebih dari 5 menit karena rentang perhatian bayi masih pendek.
Lebih dari 5 menit konsentrasi bayi melemah, dan otot matanya akan lelah.
v Program acara hanya terdiri dari 1 tema. Misalnya tentang sapi, bayi dapat melihat
wujud sapi, bunyi sapi, dan makanan sapi.
v Alur gambar bergerak dan narasi harus lambat.
v Gambar-gambar yang ditayangkan berwarna-warni.
v Soundtrack harus berupa musik anak-anak yang riang tapi lembut.
Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh Dr. Aric Sigman dalam acara konferensi tahunan Royal College of Pediatrics yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun sebaiknya hanya sedikit atau tidak ada waktu untuk menonton televisi setiap hari, abak berusia 3 - 7 tahun seharusnya boleh menonton televisi tidak lebih dari 90 menit dan remaja hingga 18 tahun hanya boleh maksimal 2 jam setiap hari. ini penting kita ketahui mengingat bahwa fakta program TV dari data yang dikumpulkan Michigan University, Amerika:
Ø 2/3 dari semua program televisi di Amerika memuat kekerasan.
Ø Program yang didesain untuk anak mengandung lebih banyak kekerasan daripada
program untuk orang dewasa, misalnya film-film kartun.
Ø Kerapnya tokoh baik memukul tokoh jahat dapat memberi pesan salah pada anak
bahwa memukul seseorang boleh-boleh saja.
Ø Banyak adegan kekerasan, bahkan kematian yang dibawakan dengan cara humor
sehingga tak lagi membuat anak takut atau merasa bersalah akan konsekuensi jika
ia melakukan hal yang sama.
Lalu bagaimana cara kita melindungi buah hati kita dari efek negatif yang ditimbulkan karena menonton TV?
AWASI TONTONAN ANAK
- Buat aturan menonton TV yang disetujui bersama. Misalnya dilarang menyalakan TV
saat makan malam bersama, atau saat orang tua tak bisa mengawasi.
- Batasi waktu menonton TV, sesuai dengan usia anak seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
- Jangan gunakan menonton TV sebagai hadiah atau hukuman karena dapat membuat
TV semakin tinggi nilainya di mata anak.
- Sebisa mungkin dampingi anak saat menonton sehingga Anda dapat langsung
meluruskan pendapatnya yang tidak tepat.
PILIH TONTONAN
ü Mengandung nilai-nilai positif, misalnya mau berbagi, rajin santun dan sayang
sesama
ü Sesuai minat anak.
ü Merangsang keingintahuan anak, sehingga dapat menjadi ajang diskusi.
ü Membantunya belajar kata-kata atau bahasa.
ü Membuat anak senang.
ü Mengembangkan minat anak pada aktivitas lain seperti membaca, hobi dan kegiatan
luar ruang
Menurut Prof. Matt Sanders, direktur Parenting and Family support Centre di University of Queensland mengungkapkan, menonton TV adalah kegiatan pasif. Jika anak-anak terlalu banyak menghabiskan waktu menonton TV, mereka kehilangan kesempatan untuk belajar melalui kegiatan belajar melalui kegiatan interaktif. Karena itu, menyelesaikan PR, bermain di luar ruangan, berolahraga dan membaca merupakan sederet aktivitas yang perlu dilakukan anak-anak. Idealnya, anak-anak usia 7 - 11 tahun minimal bisa menonton TV selama 21 jam selama satu mingggu. Itu berarti 3 jam sehari. Sedangkan anak-anak sampai usia 12 tahun, disarankan maksimal hanya satu jam per hari selama seminggu khusus di hari sekolah dan sedikit lebih lama di akhir pekan.
Menurut Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Sarlito wirawan Sarwono mengatakan "Mata bayi umur 10 bulan cukup memadai untuk menonton TV. Tentunya dengan situasi dan kondisi yang memang berbeda dengan anak usia yang lebih lanjut. Moms harus memilih program TV yang sesuai dengan persyaratan berikutini:
v Lama program tidak lebih dari 5 menit karena rentang perhatian bayi masih pendek.
Lebih dari 5 menit konsentrasi bayi melemah, dan otot matanya akan lelah.
v Program acara hanya terdiri dari 1 tema. Misalnya tentang sapi, bayi dapat melihat
wujud sapi, bunyi sapi, dan makanan sapi.
v Alur gambar bergerak dan narasi harus lambat.
v Gambar-gambar yang ditayangkan berwarna-warni.
v Soundtrack harus berupa musik anak-anak yang riang tapi lembut.
Pendapat yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh Dr. Aric Sigman dalam acara konferensi tahunan Royal College of Pediatrics yang mengungkapkan bahwa anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun sebaiknya hanya sedikit atau tidak ada waktu untuk menonton televisi setiap hari, abak berusia 3 - 7 tahun seharusnya boleh menonton televisi tidak lebih dari 90 menit dan remaja hingga 18 tahun hanya boleh maksimal 2 jam setiap hari. ini penting kita ketahui mengingat bahwa fakta program TV dari data yang dikumpulkan Michigan University, Amerika:
Ø 2/3 dari semua program televisi di Amerika memuat kekerasan.
Ø Program yang didesain untuk anak mengandung lebih banyak kekerasan daripada
program untuk orang dewasa, misalnya film-film kartun.
Ø Kerapnya tokoh baik memukul tokoh jahat dapat memberi pesan salah pada anak
bahwa memukul seseorang boleh-boleh saja.
Ø Banyak adegan kekerasan, bahkan kematian yang dibawakan dengan cara humor
sehingga tak lagi membuat anak takut atau merasa bersalah akan konsekuensi jika
ia melakukan hal yang sama.
Lalu bagaimana cara kita melindungi buah hati kita dari efek negatif yang ditimbulkan karena menonton TV?
AWASI TONTONAN ANAK
- Buat aturan menonton TV yang disetujui bersama. Misalnya dilarang menyalakan TV
saat makan malam bersama, atau saat orang tua tak bisa mengawasi.
- Batasi waktu menonton TV, sesuai dengan usia anak seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
- Jangan gunakan menonton TV sebagai hadiah atau hukuman karena dapat membuat
TV semakin tinggi nilainya di mata anak.
- Sebisa mungkin dampingi anak saat menonton sehingga Anda dapat langsung
meluruskan pendapatnya yang tidak tepat.
PILIH TONTONAN
ü Mengandung nilai-nilai positif, misalnya mau berbagi, rajin santun dan sayang
sesama
ü Sesuai minat anak.
ü Merangsang keingintahuan anak, sehingga dapat menjadi ajang diskusi.
ü Membantunya belajar kata-kata atau bahasa.
ü Membuat anak senang.
ü Mengembangkan minat anak pada aktivitas lain seperti membaca, hobi dan kegiatan
luar ruang
LUNTURKAN “TV MANIA”
v Alihkan perhatian dengan memperbanyak kegiatan yang melibatkan interaksi antara Anda
dan anak dengan cara-cara seru, di antaranya dengan membacakan buku cerita. Terlalu
sering menonton TV mengurangi ketertarikan anak pada buku.
v Kurangi jam menonton TV secara perlahan namun pasti.
v Selingi kegiatan pasif, misalnya membaca buku, menonton TV dengan kegiatan aktif yang
mengasyikkan, seperti bersepeda, berolahraga dan lainnya.
v Aturan menonton TV tidak akan berhasil jika orang tua tak bisa menahan diri untuk tidak
menonton TV di depan anak-anak.
v Penting mengantisipasi sebagai berjaga-jaga. Amankan daerah bermain anak dari benda-
benda berbahaya, misalnya hiasan rumah yang berat sehingga dapat melukai anak atau
kunci jendela apartemen jika tinggal di apartemen
v Alihkan perhatian dengan memperbanyak kegiatan yang melibatkan interaksi antara Anda
dan anak dengan cara-cara seru, di antaranya dengan membacakan buku cerita. Terlalu
sering menonton TV mengurangi ketertarikan anak pada buku.
v Kurangi jam menonton TV secara perlahan namun pasti.
v Selingi kegiatan pasif, misalnya membaca buku, menonton TV dengan kegiatan aktif yang
mengasyikkan, seperti bersepeda, berolahraga dan lainnya.
v Aturan menonton TV tidak akan berhasil jika orang tua tak bisa menahan diri untuk tidak
menonton TV di depan anak-anak.
v Penting mengantisipasi sebagai berjaga-jaga. Amankan daerah bermain anak dari benda-
benda berbahaya, misalnya hiasan rumah yang berat sehingga dapat melukai anak atau
kunci jendela apartemen jika tinggal di apartemen
Bila anak mulai hanyut dalam kekerasan karena pengaruh tontonan TV maka hal yang dapat kita lakukan adalah:
z Bila perilaku anak membahayakan diri sendiri atau temannya, orangtua perlu tegas.
Atur emosi dan dengan tenang ingatkan aturan yang ditetapkan bersama di rumah.
Misalnya, ”Stop! Bukankah aturannya tidak boleh ada yang menyakiti orang lain atau
merusak barang di rumah ini?”
z Jika ia sudah memukul, fokuskan perhatian Anda pada korban dengan mencoba
menyuarakan apa yang dirasakan si korban. Misalnya, “Aduh, pasti sakit ya dipukul.”
Cara ini akan menyadarkan anak bahwa perbuatannya menimbulkan efek buruk pada
orang lain.
z Setelah itu tanyakan mengapa anak melakukannya, sekaligus menanyakan pendapat
anak tentang tayangan yang ditontonnya. Siapa tahu ia keliru menangkap makna.
Luruskan kesalahannya, ”Superman adalah manusia super yang dapat terbang,
sedangkan kita manusia biasa dan tidak pernah dapat terbang. Kalau memaksa
terbang maka akibatnya...”
z Ajak anak memikirkan efek dari perilakunya terhadap orang lain, benda-benda dan
sebagainya, dan apa efeknya bagi dirinya. Jelaskan sesuai tingkat pemahamannya.
z Sebaiknya ada aturan tentang menyakiti orang lain dan merusak barang. Bicarakan
konsekuensi jika ia melakukan hal tersebut dan terapkan setelah disetujui bersama.
z Pelajari lagi program TV yang membuat anak meniru. Tinjau kembali positif dan
negatifnya program tersebut, apakah dapat dipertimbangkan untuk tetap ditonton atau
sebaiknya ditiadakan saja dari daftar tontonan anak Anda
.
z Bila perilaku anak membahayakan diri sendiri atau temannya, orangtua perlu tegas.
Atur emosi dan dengan tenang ingatkan aturan yang ditetapkan bersama di rumah.
Misalnya, ”Stop! Bukankah aturannya tidak boleh ada yang menyakiti orang lain atau
merusak barang di rumah ini?”
z Jika ia sudah memukul, fokuskan perhatian Anda pada korban dengan mencoba
menyuarakan apa yang dirasakan si korban. Misalnya, “Aduh, pasti sakit ya dipukul.”
Cara ini akan menyadarkan anak bahwa perbuatannya menimbulkan efek buruk pada
orang lain.
z Setelah itu tanyakan mengapa anak melakukannya, sekaligus menanyakan pendapat
anak tentang tayangan yang ditontonnya. Siapa tahu ia keliru menangkap makna.
Luruskan kesalahannya, ”Superman adalah manusia super yang dapat terbang,
sedangkan kita manusia biasa dan tidak pernah dapat terbang. Kalau memaksa
terbang maka akibatnya...”
z Ajak anak memikirkan efek dari perilakunya terhadap orang lain, benda-benda dan
sebagainya, dan apa efeknya bagi dirinya. Jelaskan sesuai tingkat pemahamannya.
z Sebaiknya ada aturan tentang menyakiti orang lain dan merusak barang. Bicarakan
konsekuensi jika ia melakukan hal tersebut dan terapkan setelah disetujui bersama.
z Pelajari lagi program TV yang membuat anak meniru. Tinjau kembali positif dan
negatifnya program tersebut, apakah dapat dipertimbangkan untuk tetap ditonton atau
sebaiknya ditiadakan saja dari daftar tontonan anak Anda
.
Jadi tunggu apalagi....Ayo lindungi buah hati kita dari efek negatif TV!
Sumber:
http://www.parenting.co.id
http://health.detik.com
http://www.ayahbunda.co.id
1 komentar:
Newest 10% titanium phone case for sale
Newest 10% titanium phone polished titanium case for sale · 10% titanium phone case titanium steel for sale · 25% titanium phone case for sale · 24% micro touch trimmer titanium phone tecate titanium case titanium engagement rings for sale.
Posting Komentar